Melangkah di atas pori - pori bumi
Terbawa arus gelombang kehidupan.
Selimut hati tak kuasa lindungi,
Tuk raih impian sejati masa depan.
***
Berpuluh kali kaki melangkah,
Bermilyar otak terus berfikir,
Tak terhingga hati jalani semesta terengah-engah,
Hanya bibir terucap alunan dzikir.
***
Jalan beruas tanpa batas,
Terperosok lepas mangsa buas.
Buhul ganas tarik mangsa di tiap ruas,
Seakan hias yang membawa ke emas.
***
Tapi Robbiy angkat diri ini ke ruas yang pasti.
Terasa berat jalan ditempuh onak dan duri.
Tampaklah jelas Muhammad berjuang menapaki.
Tak lupa Shahabat bergolak berat tuk merentasi.
***
Terima kasih Alloh, Engkau telah meridhoi,
Diri yang faqir dan dhoif ini berlumur jahil dalam hati,
Tuk bertemu jalan selamat ini,
Jalan para pendahulu antar ke Jannah sejati.
***
Ya Robbiy, Pencipta diri ini,
Tak ada kata yang terucap kembali.
Ya Illahiy, hanya Engkaulah sesembahanku,
Terimalah Tauhidku dan ibadahku.
***
Kumenangis mengingat masa lalu,
Banyak tanya dalam otakku,
Tak terjawab di setiap mereka yang mengaku,
Akhirnya Dikau yang menyelamatkanku.
Sleman, 12 Desember 2009 — 25 Dzulhijjah 1430
Tidak ada komentar:
Posting Komentar